Berawal dari seorang teman yang sering banget makan di tempat ini , membuat saya penasaran dengan restoran yang berada di Mangga Besar 1 ini. Sudah sering lewat sih, tapi tidak pernah tertarik untuk mencoba. Nah ... berhubung saya suka sekali dengan masakan Thailand yang pedas dan asam, apalagi Tom Yumnya, dan..... susah sekali menemukan Tom Yum yang enak di Jakarta ini, langsung deh tawaran teman saya makan di restaurant ini tidak ditolak.
Atmosphere :
Walaupun tempatnya tidak terlalu besar, hanya sekitar 1 ruko, tapi ruangannya benar- benar cozy dengan lightingnya yang temaram, foto- foto yang bergaya Thailand didinding, meja dan kursi yang bergaya kayu- kayuan ( sangat jauh berbeda dengan restoran- restoran di mangga besar pada umumnya :p )
Price:
Untuk harga, terbilang cukup terjangkauuu... makanannya sekitar 20 -35ribuan. Minumannya hanya sekitar 7500 -10ribuan.
Food:
Di resto Pad Thai ini, memang menunya tidak terlalu banyak. Tapi dengan menu yang sedikit inilah membuat mereka cukup fokus di 3 jenis makanan yaitu ... Tom Yum, Pad Thai, dan Masakan khas Thailand seperti Ayam Pandan dan Thai Fish Cake.
Ok.. Untuk pilihan pertama kali, saya langsung memilih TOM YUM Seafood. hhahaaha..... Disini kita bisa memilih tom yum polos dengan nasi atau degan bihun/ kwetiau. Pilihan saya adalah dengan kwetiau. Nah... yang menarik dari Tom Yum di rest Pad Thai ini adalah, ada range tingkat kepedasan di Tom Yum tersebut. Tidak Pedas, Sedang, Pedas, Pedas Sekali. Sebenarnya sih yah... tergoda untuk mencoba yang Pedas Sekali, tapi kata teman saya, yang Sedang aja sudah pedas banget, jadi yah... ambil aman, saya pesan yang Pedas. Dan ternyata...... tingkat yang Pedas aja, sudah pedas sekaliiiiii.... mantapppp...
Kuahnya benar- benar pekat, asam dan pedasnya sangat nendang, dan seafoodnya juga tidak amis. Untuk harganya, hanya IDR 29.500 saja.
Makanan lainnya ada Pad Tom Yum Chicken dengan Kwetiau IDR 25.000. Nah kalau ini sebenarnya sama seperti Pad Thai ( Mie goreng ala Thai yang khas dengan tahu kuning, tauge, etc) tapi lebih pedas dan menggunakan kwetiau ( kita bisa pilih mau mie, bihun atau kwetiau ). Wanginya sangat harum, dan bumbunya sangat pas.
Nah... Salah satu jenis makanan yang lain yg saya coba adalah Ayam Pandan. Basically sih ayam yang dibungkus dengan pandan lalu dipanggang. Nah untuk rasanya di rest. Pad Thai ini, terbilang enak lohhhh. Bumbunya pas,ayamnya lembut, dan untuk dip saucenya ada rasa manis yang unik. Cocok untuk mengimbangi Tom Yum yang sangat pedas. Harganya 5 pieces IDR 21.500
Minumannya, Thai Ice Tea IDR 8.000.
Ok. kesimpulannya... Restoran Pad Thai ini sih sudah menjadi restoran favorit saya loh.... Selalu bikin ngidam karena rasa Tom Yum-nya yang super pedas itu. Patut untuk anda coba! :)
TopMenu
▼
Pages
▼
Friday, November 12, 2010
Food/ Restaurant Review : Bistro Delifrance
Sebenarnya dulu pertama kali restaurant ini buka, sempat nyobain yang di Citos dan TA... Waktu itu seingat saya kayanya menunya didominasi sama makanan jenis American breakfast, dsb.. Tapi baru hari Senin kemarin cobain lagi di Plaza Indonesia karena ada promo diskon 35% selama weekdays, jadi nyobain deh makan disini.
Atmosphere :
Sesuai namanya yang bergaya Perancis, cabangnya di PI tersebut bergayakan Siluet- siluet kota paris yang classic juga perpaduan dengan gaya minimalis.
Price:
untuk harganya, masi tergolong wajar dengan kisaran 30 - 70ribuan.
Food :
Makan malam saya yang kemarin, dimulai dengan entree, Escargot. Makanan yang terkenal dari negri Perancis ini adalah siput ( Snail ) yang diberi butter dan parsley. Yummm..... Tapi menurut saya sih lebih enak escargot di restaurant Praline, karena menurut saya Siput yang disini seperti dari kalengan dan kurang fresh.
Untuk harganya, jujur agak lupa... Kalau tidak salah hanya 32ribu
Nah untuk Main Course, saya memilih Beef Bolognaise Pizza. Pizzanya tipe thin crust ( roti tipis dan garing ), dengan saus bolognaise dan keju mozzarella yang berlimpah, benar- benar enakk lohhh... Kalau tidak salah, Pizza 8 slice isi seharga 60 ribuan.
Nah untuk dessert, saya ingin mencoba sesuatu yang unik yaitu Profiteroles. Basically ini sih Kue Sus garing, dibelah dua, didalamnya dikasi ice cream vanila, dan topping chocolate sauce. Simply delicious.... Untuk harganya..... kalau tidak salah 30ribuan.
Kesimpulannya, Bistro Delifrance masih lumayan ok dari segi makanannya. Apalagi kalau sudah lewat jam 8 malam, semua cake didiskon 50%. Waktu kemarin saya sempat membeli satu slice Oreo Cheesecake ( maap lupa difoto ) seharga Rp. 12.500 saja. Enak sekali lohh... karena bagian bawah cheesecakenya bukan dengan graham crackers, tapi dari oreo yang dipadatkan... yummy...
Atmosphere :
Sesuai namanya yang bergaya Perancis, cabangnya di PI tersebut bergayakan Siluet- siluet kota paris yang classic juga perpaduan dengan gaya minimalis.
Price:
untuk harganya, masi tergolong wajar dengan kisaran 30 - 70ribuan.
Food :
Makan malam saya yang kemarin, dimulai dengan entree, Escargot. Makanan yang terkenal dari negri Perancis ini adalah siput ( Snail ) yang diberi butter dan parsley. Yummm..... Tapi menurut saya sih lebih enak escargot di restaurant Praline, karena menurut saya Siput yang disini seperti dari kalengan dan kurang fresh.
Untuk harganya, jujur agak lupa... Kalau tidak salah hanya 32ribu
Nah untuk Main Course, saya memilih Beef Bolognaise Pizza. Pizzanya tipe thin crust ( roti tipis dan garing ), dengan saus bolognaise dan keju mozzarella yang berlimpah, benar- benar enakk lohhh... Kalau tidak salah, Pizza 8 slice isi seharga 60 ribuan.
Nah untuk dessert, saya ingin mencoba sesuatu yang unik yaitu Profiteroles. Basically ini sih Kue Sus garing, dibelah dua, didalamnya dikasi ice cream vanila, dan topping chocolate sauce. Simply delicious.... Untuk harganya..... kalau tidak salah 30ribuan.
Kesimpulannya, Bistro Delifrance masih lumayan ok dari segi makanannya. Apalagi kalau sudah lewat jam 8 malam, semua cake didiskon 50%. Waktu kemarin saya sempat membeli satu slice Oreo Cheesecake ( maap lupa difoto ) seharga Rp. 12.500 saja. Enak sekali lohh... karena bagian bawah cheesecakenya bukan dengan graham crackers, tapi dari oreo yang dipadatkan... yummy...
Monday, October 25, 2010
Food/ Restaurant Review : The Soup Spoon
Berawal dari pengen nyobain makan Carls Jr. di Grand Indonesia, eh agak tertarik sama restoran yang ada disebelahnya Carls Jr. ini. The Soup Spoon namanya. Dari namanya saja sudah ketebak bahwa yang dijual adalah soup. Berhubung saya suka banget sama berbagai macam soup dan sering memasaknya dirumah, jadi tertarik sekali mencoba restaurant ini.
Akhirnya, hari minggu kemarin, sempat juga mencoba restaurant ini. Karena lagi pengen lunch yang agak 'light' jadi memutuskan untuk makan disini.
Atmosphere :
Karena sedang dibulan Oktober ada event Halloween, jadi dekorasi lengkap dengan sarang laba- laba buatan dan jack'o lantern. hahah.. Tema design lebih ke minimalis dengan warna coklat- coklat dan kayu. Tapi karena memang gerainya tidak terlalu besar, banyaknya meja-meja jadi terkesan sempit.
Price :
Untuk harganya berkisar antara 30 -50 ribuan. Memang tidak murah untuk ukuran sebuah soup, tapi untuk ukuran regularnya aja porsinya gede banget, bisa buat berdua.
Food:
Selain berbagai jenis soup ( ada 6 jenis kalau tidak salah ), mereka juga menjual aneka sandwich, wraps ( kaya lumpia vietnam ) dan makanan ringan lainnya.
Untuk kali ini, berhubung saya pencinta jamur dan kata embanya ini soup yang paling favorit, jadi saya memilih Velvety Mushroom Stroganoff. Jadi ini seperti campuran jamur, mungkin ada campuran jamur portobello, diblender kasar, lalu diberi krim. Untuk rasanya, lumayan sih, tapi menurut saya agak kurang asin, jadi saya tambah garam deh. Sebagai pelengkap , kita diberi satu buah bun roti gandum dengan campuran kacang didalamnya.
Untuk yang saya makan ini harganya 32ribu untuk ukuran Regular.
Tapi lagi- lagi saya ingatkan, satu mangkuk ini bisa dimakan untuk ber2, karena kalau makannya sendiri seperti saya, akan menjadi agak eneq. hahaha
Ok kesimpulannya, saya sih berencana balik lagi untuk mencoba soup lainnya, nanti saya tambah deh kalau saya sudah balik lagi kesana. Oh iya, restaurant ini sangat menekankan kesehatan loh, di menunya saja ada keterangan informasi berapa kalori tiap makanan yg disajikan. Cocok untuk kita yang sedang diet atau menjaga berat badan.
Akhirnya, hari minggu kemarin, sempat juga mencoba restaurant ini. Karena lagi pengen lunch yang agak 'light' jadi memutuskan untuk makan disini.
Atmosphere :
Karena sedang dibulan Oktober ada event Halloween, jadi dekorasi lengkap dengan sarang laba- laba buatan dan jack'o lantern. hahah.. Tema design lebih ke minimalis dengan warna coklat- coklat dan kayu. Tapi karena memang gerainya tidak terlalu besar, banyaknya meja-meja jadi terkesan sempit.
Price :
Untuk harganya berkisar antara 30 -50 ribuan. Memang tidak murah untuk ukuran sebuah soup, tapi untuk ukuran regularnya aja porsinya gede banget, bisa buat berdua.
Food:
Selain berbagai jenis soup ( ada 6 jenis kalau tidak salah ), mereka juga menjual aneka sandwich, wraps ( kaya lumpia vietnam ) dan makanan ringan lainnya.
Untuk kali ini, berhubung saya pencinta jamur dan kata embanya ini soup yang paling favorit, jadi saya memilih Velvety Mushroom Stroganoff. Jadi ini seperti campuran jamur, mungkin ada campuran jamur portobello, diblender kasar, lalu diberi krim. Untuk rasanya, lumayan sih, tapi menurut saya agak kurang asin, jadi saya tambah garam deh. Sebagai pelengkap , kita diberi satu buah bun roti gandum dengan campuran kacang didalamnya.
Untuk yang saya makan ini harganya 32ribu untuk ukuran Regular.
Tapi lagi- lagi saya ingatkan, satu mangkuk ini bisa dimakan untuk ber2, karena kalau makannya sendiri seperti saya, akan menjadi agak eneq. hahaha
Ok kesimpulannya, saya sih berencana balik lagi untuk mencoba soup lainnya, nanti saya tambah deh kalau saya sudah balik lagi kesana. Oh iya, restaurant ini sangat menekankan kesehatan loh, di menunya saja ada keterangan informasi berapa kalori tiap makanan yg disajikan. Cocok untuk kita yang sedang diet atau menjaga berat badan.
Friday, October 22, 2010
Food/ Restaurant Review : Sushi Groove
Kalau mendengar nama restaurant ini pasti sudah tidak asing lagi yah? Restaurant jepang yang masih dalam Ismaya Group ini, memang sudah banyak tersebar di mall- mall.
Sebenarnya saya sih not a big fan of fusion sushi, lebih suka sushi mentah macam Sushi Tei.
Tapi ada beberapa menu yang selalu jadi favorit saya di Sushi Groove.
Atmosphere :
Designya khas dengan aksen warna hijau, Lampu yang temaram, minimalis. Meja table yang panjang, dengan bangku yang tidak ada sandarannya. Memang sih menurut saya kurang nyaman, tapi sangat pas untuk efektifitas dan tidak makan tempat
Price :
Yah... berhubung Ismaya group, jadi yah... standar harga jakarta lah.. 40rb- 80rbuan.
Food :
Kalau dari segi porsi, sebenarnya porsinya susi groove agak sedikit & kecil yah.. Jadinya saya kesini jarang makan sushinya, karena pasti tidak kenyang. hehehe... Tapi sempet sudah banyak juga sih yang sudah dicobain, seperti dragon rollnya yang ada topping mangga & baconnya. Tapi ada satu macam jenis sushi yang saya suka, yang saya lupa namanya, tapi unik sekali karena ada asparagus didalamnya. Yummm...
Yang selanjutnya, menu yang saya suka sekali & selalu pengen makan lagi adalah Mushroom & Bacon Japaghetti Ishinabe ( Foto disebelah kiri ). Jadi basicaly ini adalah spagetti, tapi di taruh di hot stone bowl, dengan isi yang di campur dengan jamur jepang seperti enoki, lalu diberi saus cream yang dicampur dengan telur. hasilnya ? Superbbbbb !!
Selanjutnya ada Nabeyaki Udon( Foto disebelah kiri ), yah seperti udon biasa dengan topping ebi tempura, lumayan lah..
Makanan lain yang pernah saya coba adalah Salmon Sashimi Bibimbab, lagi- lagi ditempatkan di Hot Stone Bowl, dengan nasi yang sudah dimasak ( seperti Yakimeshi ), diatasnya diberi salmon sashimi dan tobikko. Rasanya ? ya... bole lah...
Pengalaman menarik sewaktu beberapa tahun lalu diSushiGroove mengeluarkan paket bento dalam rangka bulan puasa. Harganya murah bangetttt, kalau tidak salah sekitar 30ribuan. Tapi dalam satu bento, berisi tempura, salad, dan Salmon & Tuna Sashimi yang dagingnya tebel banget. Gilaa.. totally worthed. heehe..
Ok That's all of my review. See you all!
Sebenarnya saya sih not a big fan of fusion sushi, lebih suka sushi mentah macam Sushi Tei.
Tapi ada beberapa menu yang selalu jadi favorit saya di Sushi Groove.
Atmosphere :
Designya khas dengan aksen warna hijau, Lampu yang temaram, minimalis. Meja table yang panjang, dengan bangku yang tidak ada sandarannya. Memang sih menurut saya kurang nyaman, tapi sangat pas untuk efektifitas dan tidak makan tempat
Price :
Yah... berhubung Ismaya group, jadi yah... standar harga jakarta lah.. 40rb- 80rbuan.
Food :
Kalau dari segi porsi, sebenarnya porsinya susi groove agak sedikit & kecil yah.. Jadinya saya kesini jarang makan sushinya, karena pasti tidak kenyang. hehehe... Tapi sempet sudah banyak juga sih yang sudah dicobain, seperti dragon rollnya yang ada topping mangga & baconnya. Tapi ada satu macam jenis sushi yang saya suka, yang saya lupa namanya, tapi unik sekali karena ada asparagus didalamnya. Yummm...
Yang selanjutnya, menu yang saya suka sekali & selalu pengen makan lagi adalah Mushroom & Bacon Japaghetti Ishinabe ( Foto disebelah kiri ). Jadi basicaly ini adalah spagetti, tapi di taruh di hot stone bowl, dengan isi yang di campur dengan jamur jepang seperti enoki, lalu diberi saus cream yang dicampur dengan telur. hasilnya ? Superbbbbb !!
Selanjutnya ada Nabeyaki Udon( Foto disebelah kiri ), yah seperti udon biasa dengan topping ebi tempura, lumayan lah..
Makanan lain yang pernah saya coba adalah Salmon Sashimi Bibimbab, lagi- lagi ditempatkan di Hot Stone Bowl, dengan nasi yang sudah dimasak ( seperti Yakimeshi ), diatasnya diberi salmon sashimi dan tobikko. Rasanya ? ya... bole lah...
Pengalaman menarik sewaktu beberapa tahun lalu diSushiGroove mengeluarkan paket bento dalam rangka bulan puasa. Harganya murah bangetttt, kalau tidak salah sekitar 30ribuan. Tapi dalam satu bento, berisi tempura, salad, dan Salmon & Tuna Sashimi yang dagingnya tebel banget. Gilaa.. totally worthed. heehe..
Ok That's all of my review. See you all!
Thursday, October 21, 2010
Food/ Restaurant Review : Ministry Of Food
Waktu itu tidak sengaja lagi berjalan- jalan di Plaza Indonesia, dan langsung tertarik sewaktu melihat baru bukanya restaurant yang katanya dari Jepang ini. Ministry Of Food atau disingkat M.O.F.
Sewaktu lihat menunya, langsung tergiur dengan berbagai macam dessert yang sangat menggoda. Memang sih ada banyak pilihan makanannya juga, tetapi karena waktu itu saya sudah makan, jadi memutuskan untuk memakan dessertnya saja.
Atmosphere :
Beberapa sofa- sofa yang berada di depan toko-toko orang lain, membuat kesan ini adalah restaurant yang easy to go, casual dan cocok untuk orang sekedar duduk- duduk dan ngobrol.
Price :
Untuk harga sih ya.. masih standard jakarta 40 - 70ribuan.
Food :
Maaf karena saya beberapa kali ke M.O.F ini hanya untuk dessert, jadi saya hanya mereview beberapa dessertnya saja.
Yang pertama adalah one of the signature dish at MOF, yaitu Shiratama Kurian. Yang ini cukup unik. Terdiri dari agar- agar, mochi bulat-bulat kecil, mochi kotak, manisan buah plum, ice cream ogura ( kacang merah ) dan soft vanilla ice cream yang sangaaaaaatttt yummmyyy. Shiratama Kurian ini dilengkapi dengan gula merah sebagai pelengkapnya. Rasanya? manis & lucu.
Lainnya adalah Macha Kurian, sesuai dengan namanya, isinya hampir sama dengan Shiratama Kurian, bedanya tidak memakai ice cream ogura melainkan ice cream green tea, dan memakai topping buah-buahan seperti peach dan strawberry. nice !
Then, Macha Kakigori atau Chocolate Kakigori. Kakigori sendiri berarti shaved ice, jadi pada dasarnya dessert ini beralaskan shaved ice, baru atasnya ada topping soft vanilla ice cream. Yang Macha ada kacang merahnya, yang chocolate ada topping kacang almondnya. Yummm..
Ada lagi, Black Sesame Sundae, terdiri dari ice cream black sesame, soft vanilla ice cream, dan pelengkap lainnya seperti buah-buahan. Tapi... mungkin karena rasa wijennya sangat kuat, saya pribadi kurang suka sama yang ini.
Ok That's all of my review of MOF. Definitely harus cobain soft vanilla ice creamnya ! so heavenly !
Sewaktu lihat menunya, langsung tergiur dengan berbagai macam dessert yang sangat menggoda. Memang sih ada banyak pilihan makanannya juga, tetapi karena waktu itu saya sudah makan, jadi memutuskan untuk memakan dessertnya saja.
Atmosphere :
Beberapa sofa- sofa yang berada di depan toko-toko orang lain, membuat kesan ini adalah restaurant yang easy to go, casual dan cocok untuk orang sekedar duduk- duduk dan ngobrol.
Price :
Untuk harga sih ya.. masih standard jakarta 40 - 70ribuan.
Food :
Maaf karena saya beberapa kali ke M.O.F ini hanya untuk dessert, jadi saya hanya mereview beberapa dessertnya saja.
Yang pertama adalah one of the signature dish at MOF, yaitu Shiratama Kurian. Yang ini cukup unik. Terdiri dari agar- agar, mochi bulat-bulat kecil, mochi kotak, manisan buah plum, ice cream ogura ( kacang merah ) dan soft vanilla ice cream yang sangaaaaaatttt yummmyyy. Shiratama Kurian ini dilengkapi dengan gula merah sebagai pelengkapnya. Rasanya? manis & lucu.
Lainnya adalah Macha Kurian, sesuai dengan namanya, isinya hampir sama dengan Shiratama Kurian, bedanya tidak memakai ice cream ogura melainkan ice cream green tea, dan memakai topping buah-buahan seperti peach dan strawberry. nice !
Then, Macha Kakigori atau Chocolate Kakigori. Kakigori sendiri berarti shaved ice, jadi pada dasarnya dessert ini beralaskan shaved ice, baru atasnya ada topping soft vanilla ice cream. Yang Macha ada kacang merahnya, yang chocolate ada topping kacang almondnya. Yummm..
Ada lagi, Black Sesame Sundae, terdiri dari ice cream black sesame, soft vanilla ice cream, dan pelengkap lainnya seperti buah-buahan. Tapi... mungkin karena rasa wijennya sangat kuat, saya pribadi kurang suka sama yang ini.
Ok That's all of my review of MOF. Definitely harus cobain soft vanilla ice creamnya ! so heavenly !
Food/Restaurant Review : HEMA
Ok, tema kali ini adalah restaurant belanda, HEMA. Restaurant ini sudah cukup banyak cabangnya di Jakarta, tapi saya baru mencobanya ketika sedang mengunjungi mall Parijs Van Java di Bandung.
Atmosphere:
Pertama kali menginjakan kaki didalam restaurant, hawa pedesaan belanda sudah sangat kental. Dengan interior kayu- kayuan, bunga tulip , dekorasi seperti kelom- kelom belanda, pajangan keramik putih, sangat mendukung suasana restaurant belanda ini.
Price :
Untuk harganya, tidak terlalu mahal. Main course berkisar antara 40 - 70ribuan. Untuk minumannya kurang lebih 15 -25ribuan.
Food :
Sayang sekali, walaupun waktu itu saya makan ber3 dengan teman saya, saya hanya sempat memfoto makanan saya sendiri. Yang saya pilih adalah Kippen Borst, yaitu daging dada ayam disiram saus cream, dengan side dish sayuran dan potato au gratin. Untuk rasanya sih... Saya kurang suka yah, karena saus creamnya serasa kurang pas dimakan dengan ayam.
Ok that's my review.... let's go to other place !
Atmosphere:
Pertama kali menginjakan kaki didalam restaurant, hawa pedesaan belanda sudah sangat kental. Dengan interior kayu- kayuan, bunga tulip , dekorasi seperti kelom- kelom belanda, pajangan keramik putih, sangat mendukung suasana restaurant belanda ini.
Price :
Untuk harganya, tidak terlalu mahal. Main course berkisar antara 40 - 70ribuan. Untuk minumannya kurang lebih 15 -25ribuan.
Food :
Sayang sekali, walaupun waktu itu saya makan ber3 dengan teman saya, saya hanya sempat memfoto makanan saya sendiri. Yang saya pilih adalah Kippen Borst, yaitu daging dada ayam disiram saus cream, dengan side dish sayuran dan potato au gratin. Untuk rasanya sih... Saya kurang suka yah, karena saus creamnya serasa kurang pas dimakan dengan ayam.
Ok that's my review.... let's go to other place !
Food/Restaurant Review : Praline
Praline merupakan sebuah restaurant di daerah Kemang. Waktu itu saya dan seorang teman saya iseng mencoba restaurant dengan masakan perancis ini.
Atmosphere :
Dekornya sangat vintage. Seperti berada disebuah bar di perancis. Lengkap dengan wallpaper nuansa warna merah, hiasan dinding dengan poster- poster vintage. Sangat nyaman, tetapi restaurant ini cukup kecil. Dari luar, nuansa vintagenya sudah terasa kental sekali. Tak heran tempat ini sering menjadi spot foto pre-wedding. Untuk perangkat makannya, sangat cantikkk sekali. Piring dengan motif bunga-bunga, gelas dengan motif bunga- bunga. So classic !
Price:
Untuk harga yah dibilang mahal sekali tidak, dibilang murah juga tidak. Untuk main course berkisar antara 60 - 100ribuan. Untuk dessert berkisar antara 50ribuan.
Food:
Pilihan menu makanannya sebenarnya tidak terlalu banyak. Hanya variasi crepes, makanan-makanan samping, dan variasi ice cream.
Yang saya coba adalah Escargot. Makanan yang biasanya signature dari masakan perancis ini, mungkin tidak banyak yang suka karena berasa geli memakan siput. hahaha.. tapi ini benar-benar enak loh. Ditambah bumbu campuran daun parsley dan butter, membuat escargot tambah nikmat.
Yang teman saya coba adalah Crepes dengan judul L'alaska. Crepesnya agak tebal ( seperti pancake ), didalamnya diisi dengan sausages dan sausnya. Disampingnya diberi salad dengan dressing yang light.
Untuk dessert, saya memilih sundae dengan judul La Goulu , es krim dengan berbagai maccaroons, wafer, strawberry dan whipped cream. cantik.
Yup. That's all of my review, Definitely mau balik lagi ke Praline in other times.
Atmosphere :
Dekornya sangat vintage. Seperti berada disebuah bar di perancis. Lengkap dengan wallpaper nuansa warna merah, hiasan dinding dengan poster- poster vintage. Sangat nyaman, tetapi restaurant ini cukup kecil. Dari luar, nuansa vintagenya sudah terasa kental sekali. Tak heran tempat ini sering menjadi spot foto pre-wedding. Untuk perangkat makannya, sangat cantikkk sekali. Piring dengan motif bunga-bunga, gelas dengan motif bunga- bunga. So classic !
Price:
Untuk harga yah dibilang mahal sekali tidak, dibilang murah juga tidak. Untuk main course berkisar antara 60 - 100ribuan. Untuk dessert berkisar antara 50ribuan.
Food:
Pilihan menu makanannya sebenarnya tidak terlalu banyak. Hanya variasi crepes, makanan-makanan samping, dan variasi ice cream.
Yang saya coba adalah Escargot. Makanan yang biasanya signature dari masakan perancis ini, mungkin tidak banyak yang suka karena berasa geli memakan siput. hahaha.. tapi ini benar-benar enak loh. Ditambah bumbu campuran daun parsley dan butter, membuat escargot tambah nikmat.
Yang teman saya coba adalah Crepes dengan judul L'alaska. Crepesnya agak tebal ( seperti pancake ), didalamnya diisi dengan sausages dan sausnya. Disampingnya diberi salad dengan dressing yang light.
Untuk dessert, saya memilih sundae dengan judul La Goulu , es krim dengan berbagai maccaroons, wafer, strawberry dan whipped cream. cantik.
Yup. That's all of my review, Definitely mau balik lagi ke Praline in other times.
Food/Restaurant Review : Nanny's Pavillon
Hola ! Sudah lammaaaa sekali tidak menulis (atau mengetik lebih tepatnya ) di blog ini ... !! Tiba-tiba jadi timbul perasaan kangen, dan tangan dan otak rasanya gatal untuk digerakkan, so... here we goes.
Ok guys, tampaknya tulisan - tulisan saya selanjutnya akan dipenuhi review-an makanan dan restaurant. Hahaha... Berawal dari banyaknyaaa foto- foto makanan di blackberry saya, jadi berfikir kenapa juga tidak memasukkannya kedalam blog saya. Siapa tahu bisa usefull bagi yang tidak sengaja lewat di blog saya. So.. ENJOY !
At the very first, saya akan mereview my experience in "Nanny's Pavillon" Restaurant. Berawal dari satu tugas kantor yang mengharuskan saya bolak balik Jakarta -Bandung kurang lebih satu bulan, jadi membuat saya sering banget mampir di restaurant yang pertama kali buka di Bandung ini. Saat ini Nanny's Pavillon sudah ada 4 cabang. 2 Cabang di Bandung dan 2 Cabang di Jakarta. Yang membuat unik restaurant ini adalah setiap gerainya mempunyai tema tersendiri yang sama sekali berbeda satu dan lainnya. Tema gerai yang ada di Bandung adalah konsep Garden & Library ( which I Like the most ), yang di Jakarta adalah konsep Bathroom & Bedroom ( belum sempet cobain ).
Atmosphere :
Gerai Nanny's Pavillon sendiri mempunyai garis design yang sangat saya sukai. Bertemakan clasic ( dengan bangku-bangku berwarna putih dengan busa flowery ), agak vintage, clean cut, membuat kita nyaman sekali untuk makan disini. Tapi yah.... Sudah banyak juga sih cafe-cafe yang mencontek gaya ini di Bandung. Untuk musik yang diputar bertemakan jazzy tune, sangat pas untuk bersantai ditempat ini. Seragam waiter/waitersnya pun ala Nanny, seru juga.
Price :
Dari segi harga, Nanny's Pavillon cukup terjangkau. Untuk seporsi spagetti, dibandroll dengan harga 30 -40ribuan. Pancake seharga 20 -30an. Steak seharga 60 - 90ribuan. Minuman seharga 12 - 40ribuan ( untuk ber4 )
Food :
I totally love the food !! ( but di gerai Bandung aja, gerai Jakarta really not recommended ! * ). Tema masakannya sangat membuat kita seperti ada di rumah- rumah di luar negri sana. Dimulai dari starter, Alfred's Stuffed Mushroom, yaitu Jamur, diatasnya ada diberi daging cincang, dibake, lalu sekelilingnya diberi saus campuran butter & cream yang yummmyyyy sekali. Love it !
Ada juga french fries dengan saus bolognaise yang bernama Dad's Favourite Fries . Lumayan yummy ..
Untuk main course, ada Mom's Green Spagetti, yang pekat banget dengan bumbu pestonya. Yummyyyy....
Another pilihan spagetti, yang berjudul Hubert's Chicken Capers, spagettinya di masak dengan capers ( kuncup bunga Spinosa Capparis yg belum matang, rasanya agak asin dan asam ), saus creamy dan olive oil, toppingnya ada schnitzel dan lelehan keju mozarella. One of the best !
Another spagetti lagi yaitu, maaf saya lupa namanya , spagettinya dimasak dengan saus creamy, toppingnya ada potongan sirloin steak ( yang ini gw makan di gerai jakarta, sumpah gak enak ). Liat aja fotonya, spagettinya kering ga ada creamynya sama sekali.
Ada juga pilihan-pilihan Baked Rice, tapi menurut saya sih yang paling ok sih, Tomato's Baked Rice, pokoknya toppingnya saus bolognaise yang sangaaatt melimpah plus keju mozzarella yang meleleh dan ada 4 potong meatballs. Tapi menurut saya ricenya sih kurang butter, jadi rasanya seperti nasi biasa aja.
Untuk dessert, favorit sayaadalah Blueberry Cheese Roll Pancake atau Apricot Cheese Roll Pancake. Yang ini benar- benar one of a kind, karena pancakenya dibentuk roll 2 piece, didalamnya ada cream cheese yg yummy bangettt. Diberi topping saus blueberry dengan buahnya dan 1 scoop vanilla ice cream. Yummm...
Yang lainnya, Crunchy Caramel Waffle, yaitu waffle dengan saus caramel, 1 scoop vanilla ice cream dan potongan oreo. Yang ini sih biasa aja . hehehe...
Dari pilihan minuman, banyak banget pilihannya dan semuanya enakkk. Ada yang bentuknya cocktail untuk 4 orang seperti di pancious, dengan pilihan rasa blueberry atau Mango. Mango is my fave.
Ada berbagai minuman yang dicampur dengan lemon. Yang g cobain sih strawberry-lemonade dan mango-lemonade. Totally refreshing. Didalam gelas dimasukkan lembaran daun mint, jadi seperti minuman lemonade diluar negri . hehehe..
Dari pilihan coffee, ada Leo's Style Coffee Caramel, yaitu campuran coffee, caramel, dengan 1 scoop vanilla ice cream dan saus chocolatte. Totally creamy and yummy !
OK. That's all of my review from my journey at Nanny's Pavillon. Kesimpulannya, kalau mau mencoba, cobalah Nanny's Pavillon di Bandung, rasa makanan dan pelayanannya jauuhhh di banding yg di Jakarta. Pengalaman 1 x makan di Nanny's Pavillon di Pacific Place Jakarta, Makanan keluarnya lamaaaaaa sekali, Waiternya lupa mengorder salah satu pesanan, Rasa Makanannya jauhhh lebih gak enak, sudah dicomplain-complain tapi tidak ditanggapi oleh waiter. Menyebalkan. Sekali makan langsung kapok makan yang di Jakarta, walaupun dekorasinya ok.
Ok guys, tampaknya tulisan - tulisan saya selanjutnya akan dipenuhi review-an makanan dan restaurant. Hahaha... Berawal dari banyaknyaaa foto- foto makanan di blackberry saya, jadi berfikir kenapa juga tidak memasukkannya kedalam blog saya. Siapa tahu bisa usefull bagi yang tidak sengaja lewat di blog saya. So.. ENJOY !
At the very first, saya akan mereview my experience in "Nanny's Pavillon" Restaurant. Berawal dari satu tugas kantor yang mengharuskan saya bolak balik Jakarta -Bandung kurang lebih satu bulan, jadi membuat saya sering banget mampir di restaurant yang pertama kali buka di Bandung ini. Saat ini Nanny's Pavillon sudah ada 4 cabang. 2 Cabang di Bandung dan 2 Cabang di Jakarta. Yang membuat unik restaurant ini adalah setiap gerainya mempunyai tema tersendiri yang sama sekali berbeda satu dan lainnya. Tema gerai yang ada di Bandung adalah konsep Garden & Library ( which I Like the most ), yang di Jakarta adalah konsep Bathroom & Bedroom ( belum sempet cobain ).
Atmosphere :
Gerai Nanny's Pavillon sendiri mempunyai garis design yang sangat saya sukai. Bertemakan clasic ( dengan bangku-bangku berwarna putih dengan busa flowery ), agak vintage, clean cut, membuat kita nyaman sekali untuk makan disini. Tapi yah.... Sudah banyak juga sih cafe-cafe yang mencontek gaya ini di Bandung. Untuk musik yang diputar bertemakan jazzy tune, sangat pas untuk bersantai ditempat ini. Seragam waiter/waitersnya pun ala Nanny, seru juga.
Price :
Dari segi harga, Nanny's Pavillon cukup terjangkau. Untuk seporsi spagetti, dibandroll dengan harga 30 -40ribuan. Pancake seharga 20 -30an. Steak seharga 60 - 90ribuan. Minuman seharga 12 - 40ribuan ( untuk ber4 )
Food :
I totally love the food !! ( but di gerai Bandung aja, gerai Jakarta really not recommended ! * ). Tema masakannya sangat membuat kita seperti ada di rumah- rumah di luar negri sana. Dimulai dari starter, Alfred's Stuffed Mushroom, yaitu Jamur, diatasnya ada diberi daging cincang, dibake, lalu sekelilingnya diberi saus campuran butter & cream yang yummmyyyy sekali. Love it !
Ada juga french fries dengan saus bolognaise yang bernama Dad's Favourite Fries . Lumayan yummy ..
Untuk main course, ada Mom's Green Spagetti, yang pekat banget dengan bumbu pestonya. Yummyyyy....
Another pilihan spagetti, yang berjudul Hubert's Chicken Capers, spagettinya di masak dengan capers ( kuncup bunga Spinosa Capparis yg belum matang, rasanya agak asin dan asam ), saus creamy dan olive oil, toppingnya ada schnitzel dan lelehan keju mozarella. One of the best !
Another spagetti lagi yaitu, maaf saya lupa namanya , spagettinya dimasak dengan saus creamy, toppingnya ada potongan sirloin steak ( yang ini gw makan di gerai jakarta, sumpah gak enak ). Liat aja fotonya, spagettinya kering ga ada creamynya sama sekali.
Ada juga pilihan-pilihan Baked Rice, tapi menurut saya sih yang paling ok sih, Tomato's Baked Rice, pokoknya toppingnya saus bolognaise yang sangaaatt melimpah plus keju mozzarella yang meleleh dan ada 4 potong meatballs. Tapi menurut saya ricenya sih kurang butter, jadi rasanya seperti nasi biasa aja.
Untuk dessert, favorit sayaadalah Blueberry Cheese Roll Pancake atau Apricot Cheese Roll Pancake. Yang ini benar- benar one of a kind, karena pancakenya dibentuk roll 2 piece, didalamnya ada cream cheese yg yummy bangettt. Diberi topping saus blueberry dengan buahnya dan 1 scoop vanilla ice cream. Yummm...
Yang lainnya, Crunchy Caramel Waffle, yaitu waffle dengan saus caramel, 1 scoop vanilla ice cream dan potongan oreo. Yang ini sih biasa aja . hehehe...
Dari pilihan minuman, banyak banget pilihannya dan semuanya enakkk. Ada yang bentuknya cocktail untuk 4 orang seperti di pancious, dengan pilihan rasa blueberry atau Mango. Mango is my fave.
Ada berbagai minuman yang dicampur dengan lemon. Yang g cobain sih strawberry-lemonade dan mango-lemonade. Totally refreshing. Didalam gelas dimasukkan lembaran daun mint, jadi seperti minuman lemonade diluar negri . hehehe..
Dari pilihan coffee, ada Leo's Style Coffee Caramel, yaitu campuran coffee, caramel, dengan 1 scoop vanilla ice cream dan saus chocolatte. Totally creamy and yummy !
OK. That's all of my review from my journey at Nanny's Pavillon. Kesimpulannya, kalau mau mencoba, cobalah Nanny's Pavillon di Bandung, rasa makanan dan pelayanannya jauuhhh di banding yg di Jakarta. Pengalaman 1 x makan di Nanny's Pavillon di Pacific Place Jakarta, Makanan keluarnya lamaaaaaa sekali, Waiternya lupa mengorder salah satu pesanan, Rasa Makanannya jauhhh lebih gak enak, sudah dicomplain-complain tapi tidak ditanggapi oleh waiter. Menyebalkan. Sekali makan langsung kapok makan yang di Jakarta, walaupun dekorasinya ok.
Sunday, January 10, 2010
My other family ( in Vienna )
Setiba saya di Austria, saya dan group remaja- remaja lainnya, mengikuti tour selama 3 hari 2 malam di Vienna ( ibu kota Austria ). Setelah itu saya dan 2 orang teman ( 1 orang Indonesia, 1 lagi dari Amerika ) memutuskan untuk tinggal satu malam lagi di Vienna. Dan kami tinggal disebuah apartemen dari anak dari Host Parents teman saya yang juga dari Indonesia.
Apartemennya tidak cukup baik. Apartemennya agak tua dan gloomy. Berantakan dan cenderung sempit ( tidak kalah dengan rumah sendiri ) tetapi saya seperti benar- benar merasakan rasanya hidup disana. Berhubung profesi dari si anak yang menampung kami adalah seorang arsitektur, saya merasakan adanya hawa - hawa artistik didalam apartemennya. Banyaknya buku - buku design dan arsitektur, adanya lukisan - lukisan yg menarik , dsb.
Wanita ini bernama Elizabeth. Dia seorang wanita yang mungil, dengan rambut blonde-nya dan gaya bicara yang khas dam cepat. Energetic. Itu satu kata yang bisa digambarkan untuk wanita ini. Setelah menaruh barang- barang kami di apartemennya, tiba saatnya kami untuk dinner. Kebetulan anak pertama dari host parent saya disana bekerja di Vienna juga. Jadi dia mampir untuk bergabung dengan acara dinner kami. Dia sangat ramah dan kalem. Namanya Marie Louise.
Setelah berjalan kaki ke sebuah restoran, akhirnya kami sampai juga di restoran yang cukup hype disana berjudul Palmenhouse Cafe. Setelah memesan makanan, kami membicarakan satu hal yang menarik, yang menurut saya agak aneh. Pembicaraan tertuju pada bagaimana kita menggunakan facebook. Menurut mereka, sangat aneh dan menyebalkan melihat orang - orang dengan seringnya meng-update status di facebook. "I don't even care, what are u doing or where are u now ", kata mereka. Saya jadi agak tersentak. Karena saya sendiripun termasuk orang yg sering meng-update status facebook, dan saya rasa itu bukan hal yang salah. Setuju ? Memang terkadang begitu individualisnyalah orang- orang barat itu.
Setelah menyelesaikan dinner kami, kami diajak oleh Eli untuk pergi kesebuah bar dimana ada temannya yang baru saja membuka bar tersebut. Tetapi akhirnya saya memutuskan untuk tidak ikut, karena saya berfikir bagaimana dengan seorang teman saya yang juga dari Indonesia dan masih dibawah umur, dan kami memutuskan untuk istirahat dan pulang.
Setelah pulang, saya memutuskan untuk mengambil beberapa foto ruangan - ruangan di apartemennya Eli, dan ... mari kita bandingkan dengan rumah kita di Indonesia. =D Gute Nacht!
Austria here we come!
Bermula dari sebuah cerita di awal tahun 2009,
"ada program pertukaran remaja keluar negri tuh. kamu coba aja apply ", ujar mamaku.
Memang, mamaku aktif disebuah organisasi sosial yang cukup mendunia itu, dan dia menawarkan program tersebut, yang memang diselenggarakan oleh mereka.
Langsung saja aku dengan antusias bertanya detail dari program ini. Dan ya ... aku tertarik.
Singkat cerita, aku mendapatkan sebuah list negara- negara yang bisa aku kunjungi, dan persyaratannya. Sayang sekali.. umurku sudah tidak muda lagi. sedangkan program itu diadakan bagi yang berumur 17 - 22 tahun. ok.. berhubung aku belum mencapai angka 23 , aku langsung mencari negara yg mempunyai batasan umur sampai 22 thn. ( karena setiap negara berbeda- beda batasan umurnya ). Sebenarnya aku sangat berharap dapat menginjak London, dan memang mempunyai saudara disana. tapi apa daya... umurku tidak sesuai persyaratan. sedih.......
Akhirnyaa... aku memutuskan untuk pergi ke Austria. No.. bukan Australia.. tapi Austria ! ( kenapa sih orang Indo sering salah soal Austria dan Australia. hehehe ). Why ? Karena batas umurnya sampai 22 tahun dan diantara negara lain, camp ini berjudul "the sound of music". Berhubung musik sudah menjadi bagian hidup saya, saya berfikir mengapa tidak saya mencoba keAustria.
Singkat cerita lagi, setelah mengurus ini dan itu, saya terpilih bersama 1 orang lainnya, wakil dari Indonesia untuk ke Austria. Yayyy !! Urusan lainnya yang cukup ribet adalah, mengurus visa schengen. Karena saya pergi dibulan juli, sedangkan juli adalah high season, jadi load di dubes membuat proses visa saya jadi lama keluarnya.
Bayangkan saja.. saya harus pending 1 minggu dari total 4 minggu di Austria, karena visa saya belum keluar. Apalagi, saya kehilangan banyak uang karena mengganti- ganti tiket pesawat. ohhh......... ! saat itu saya merasa sangat stress.
Singkat cerita lagi .... akhirnya tiba waktunya saya meninggalkan Jakarta. Ini adalah pengalaman TERBAIK sepanjang hidup saya. Dan ini merupakan BIG STEP dalam hidup saya. Bayangkan.. saya paling jauh travelling ke Singapore dan at least pasti ada yg menemani. Tetapi kali ini, saya Sendiri, dan saya harus pergi ke negara yang jaraknya berpuluh ribu kilometer dari Indonesia,bahkan saya sama sekali tidak bisa bahasa mereka ( Fyi, bahasa nasional Austria adalah bahasa Jerman). Memang perjalanan ini mengeluarkan biaya yg tidak sedikit, tetapi saya tahu Tuhan punya rencana yang indah, dan DIA mau saya melihat another ciptaanNYA di belahan dunia lain =)
Jujur, saya tidak pernah sama sekali berfikir untuk ke negara asal "the Sound of music" tersebut. Yang saya impikan hanya London, Paris atau Milan. Tetapi TUHAN sanggup membawa saya kesana.
1 Kor 2 : 9 " Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia "
Bagi saya, janji Tuhan diatas sudah tergenapi dalam hidup saya saat itu. and Austria, here we come !
"ada program pertukaran remaja keluar negri tuh. kamu coba aja apply ", ujar mamaku.
Memang, mamaku aktif disebuah organisasi sosial yang cukup mendunia itu, dan dia menawarkan program tersebut, yang memang diselenggarakan oleh mereka.
Langsung saja aku dengan antusias bertanya detail dari program ini. Dan ya ... aku tertarik.
Singkat cerita, aku mendapatkan sebuah list negara- negara yang bisa aku kunjungi, dan persyaratannya. Sayang sekali.. umurku sudah tidak muda lagi. sedangkan program itu diadakan bagi yang berumur 17 - 22 tahun. ok.. berhubung aku belum mencapai angka 23 , aku langsung mencari negara yg mempunyai batasan umur sampai 22 thn. ( karena setiap negara berbeda- beda batasan umurnya ). Sebenarnya aku sangat berharap dapat menginjak London, dan memang mempunyai saudara disana. tapi apa daya... umurku tidak sesuai persyaratan. sedih.......
Akhirnyaa... aku memutuskan untuk pergi ke Austria. No.. bukan Australia.. tapi Austria ! ( kenapa sih orang Indo sering salah soal Austria dan Australia. hehehe ). Why ? Karena batas umurnya sampai 22 tahun dan diantara negara lain, camp ini berjudul "the sound of music". Berhubung musik sudah menjadi bagian hidup saya, saya berfikir mengapa tidak saya mencoba keAustria.
Singkat cerita lagi, setelah mengurus ini dan itu, saya terpilih bersama 1 orang lainnya, wakil dari Indonesia untuk ke Austria. Yayyy !! Urusan lainnya yang cukup ribet adalah, mengurus visa schengen. Karena saya pergi dibulan juli, sedangkan juli adalah high season, jadi load di dubes membuat proses visa saya jadi lama keluarnya.
Bayangkan saja.. saya harus pending 1 minggu dari total 4 minggu di Austria, karena visa saya belum keluar. Apalagi, saya kehilangan banyak uang karena mengganti- ganti tiket pesawat. ohhh......... ! saat itu saya merasa sangat stress.
Singkat cerita lagi .... akhirnya tiba waktunya saya meninggalkan Jakarta. Ini adalah pengalaman TERBAIK sepanjang hidup saya. Dan ini merupakan BIG STEP dalam hidup saya. Bayangkan.. saya paling jauh travelling ke Singapore dan at least pasti ada yg menemani. Tetapi kali ini, saya Sendiri, dan saya harus pergi ke negara yang jaraknya berpuluh ribu kilometer dari Indonesia,bahkan saya sama sekali tidak bisa bahasa mereka ( Fyi, bahasa nasional Austria adalah bahasa Jerman). Memang perjalanan ini mengeluarkan biaya yg tidak sedikit, tetapi saya tahu Tuhan punya rencana yang indah, dan DIA mau saya melihat another ciptaanNYA di belahan dunia lain =)
Jujur, saya tidak pernah sama sekali berfikir untuk ke negara asal "the Sound of music" tersebut. Yang saya impikan hanya London, Paris atau Milan. Tetapi TUHAN sanggup membawa saya kesana.
1 Kor 2 : 9 " Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia "
Bagi saya, janji Tuhan diatas sudah tergenapi dalam hidup saya saat itu. and Austria, here we come !